Senin, 31 Oktober 2016

RESTORASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG


RESTORASI LANGSUNG (DIRECT)
DAN
RESTORASI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)



Hasil gambar untuk GAMBAR LAMBANG ULM 




Oleh :

Nurlailatul Rahmah    1611111120019




Dosen Pembimbing :
drg. Agung S.W..





FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2016






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ilmu bahan kedokteran gigi adalah ilmu yang mempelajari mengenai jenis bahan, komposisi, sifat-sifat, kegunaan serta cara penggunaannya. Bahan tumpatan berkembang di dunia kedokteran gigi, diantaranya tambalan resin komposit. Resin komposit merupakan bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena nilai estetiknya yang lebih bagus dibanding tambalan amalgam, sedangkan dari segi kekuatannya hampir sama dengan tambalan amalgam.
Dengan meningkatnya kebutuhan estetik di bidang kedokteran gigi, dan pertimbangan mengenai sifat toksik merkuri saat tambalan amalgam distorsi membuat penggunaan restorasi resin komposit meningkat. Keberhasilan dalam suatu perawatan biasanya ditentukan oleh jenis bahan yang dipakai, oleh karena itu seorang dokter gigi dituntut harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kedokteran gigi yang digunakan.
Tambalan gigi atau yang disebut juga tumpatan gigi merupakan suatu perawatan gigi berlubang dengan membersihkan jaringan gigi yang sudah terinfeksi kemudian menggantikan dengan bahan tumpatan. Restorasi merupakan perawatan untuk mengembalikan struktur anatomi dan fungsi pada gigi, yang disebabkan karies, fraktur, atrisi, abrasi, dan erosi.
Restorasi dapat dibagi atas dua bagian yaitu plastis dan rigid. Restorasi plastis adalah teknik restorasi dimana preparasi dan pengisian tumpatan dikerjakan pada satu kali kunjungan, tidak memerlukan fasilitas laboratorium dan murah. Tumpatan plastis cenderung digunakan ketika struktur gigi cukup banyak untuk mempertahankan integritas dengan bahan tumpatan. Restorasi rigid merupakan restorasi yang dibuat di laboratorium dental dengan menggunakan model cetakan gigi yang dipreparasi kemudian disemenkan pada gigi. Umumnya restorasi ini membutuhkan kunjugan berulang dan penempatan sementara sehingga lebih mahal untuk pasien.

1.2  Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah klasifikasi macam-macam tumpatan ?
2. Apa saja komposisi dalam bahan restorasi ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari bahan restorasi ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui klasifikasi macam-macam Tumpatan
2.      Untuk mengetahui komposisi macam-macam Tumpatan
3.      Untuk mengetahui  kelebihan dan  kekurangan macam-macam Tumpatan



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Macam-macam restorasi gigi
Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.

A.    Bahan Restorasi Tumpatan Secara Langsung (DIRECT) :

Adalah tambalan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi pada gigi pasien di dental unit, tanpa membutuhkan proses pengerjaan di laboratorium.

1.                   Resin Komposit
Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, masing-masing materialnya memberikan kontribusi pada sifat resin komposit. Komposit juga merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk bahan tambalan gigi. Komposit memiliki komposisi matriks resin dan partikel pengisi anorganik, komposisi tersebut untuk ketahanan komposit dalam kondisi apapun di dalam mulut. Komposit memiliki warna seperti warna natural gigi.
a.       Klasifikasi Resin Komposit
Sejumlah sistem klasisifikasi telah digunakan untuk komposit berbasis resin. Klasifikasi didasarkan pada rata-rata partikel bahan pengisi utama.
Resin komposit berdasarkan ukuran partikel bahan pengisi utama di antaranya:
1. Komposit tradisional.
2. Komposit berbahan pengisi mikro
3. Resin komposit berbahan pengisi partikel kecil
4. Komposit hibrid
b.      Komposisi Resin Komposit
Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan. Suatu bahan coupling (silane) diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin, juga aktivator-aktivator diperlukan untuk polimerisasi resin. Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon).
c.       Kelebihan dan  Kekurangan Resin Komposit
1.         Kelebihan Komposit
·         Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material pengisi.
·         Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki senyuman.
·         Tidak mengandung merkuri.
·         Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis.
·         Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding amalgam.
2.         Kekurangan Komposit
·         Kurang daya tahan berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan gigitan pada bagian posterior.
·         Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang kecil antara gigi dan bahan tambalan.
·         Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar.
·         Lebih cepat aus dibanding amalgam.
·         Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit.
·         Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk mendeteksi karies baru.
·         Memerlukan keterampilan serta biaya tinggi.
2.      Amalgam
Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut amalgamasi.  Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu – abu.
a.       Klasifikasi Amalgam
Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu  (Soraya,2010) :
1. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:
a. Alloy binary, contohnya : silver-tin
b. Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper
c. Alloy quartenary, contohnya : silver-tin-copper-indium
2. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:
a. Microcut, dengan ukuran 10 – 30 μm.
b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 μm.
3. Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu
a. Alloy lathe-cut
Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur,
b. Alloy spherical
Alloy spherical dibentuk melalui proses atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi menjadi tetesan logam yang berbentuk bulat kecil. Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan pemadatan yang digunakan
c. Alloy spheroidal
Alloy spheroidal juga dibentuk melaui proses atomisasi.
b. Komposisi Amalgam
Komposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri, platinum, dan seng.
d.      Kelebihan dan Kekurangan
1.         Kelebihan Amalgam
·         Biayanya murah dibanding bahan tambal gigi lain
·         Tambalan paling kuat yang tahan terhadap tekanan kunyah
·         Ketahanan aus tinggi dibanding bahan yang lain
·         Penambalan dapat dilakukan dengan mudah dan praktis

2.         Kekurangan Amalgam
·         Tidak sewarna gigi jadi kurang enak dilihat
·         Tepi tambalan amalgam yang langsung berbatasan dengan gigi dapat berdampak pada warna gigi yang berubah
·         Dapat menimbulkan nyeri gigi
·         Terdapat kandungan merkuri dalam amalgam meskipun kadarnya rendah
·         Dapat mengakibatkan alergi
3.        Glass Ionomer Cement (GIC)
a.       Klasifikasi
Klasifikasi GIC menurut Combe 1992 :
·                      Tipe I     : Luting agent (Perekat)
·                      Tipe II.1 : Aesthetic agent (bahan restorasi dan aplikasi)
·                      Tipe II.2 : Base reinforced filling material (tidak estetik)
·                      Tipe III   : Lining, base & fissure sealing materials
b.      Komposisi
1.      GIC powder, yang terdiri dari Flourualumino Silicat Glass
2.      GIC liquid, yang terdiri dari Polyalcenoic Acid atau Itaconic acid copolymer
dalam air
3.      Tartaric acid sebagai accelerator

c.       Kelebihan dan Kekurangan
1.    Kelebihan
·      Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain
·      Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)
·      Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan tambal.
2.    Kekurangan
·            Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)
·            Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli
·            Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain

B.     BAHAN RESTORASI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)

Tambalan gigi tidak langsung adalah tambalan gigi yang dilakukan melalui proses mencetak gigi pasien kemudian mengirim hasil cetakan tersebut ke lab gigi, baik inlay ataupun onlay sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama daripada proses tambalan gigi secara langsung. Setelah inlay ataupun onlay tersebut jadi, kemudian dilekatkan ke gigi asli pasien dengan cara dilem. Bahan yang digunakan untuk tambalan gigi yang melalui proses tidak langsung adalah logam dan porselen.
1.      PORSELEN
Porselen yang digunakan untuk tambalan gigi tersusun atas kristal, alumina dan silica yang dileburkan secara bersamaan pada temperatur tinggi, untuk membentuk kekuatan, keseragaman dan material yang terlihat seperti kaca. Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar.
2.      LOGAM BERLAPIS PORSELEN
Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.
Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi.
3.      ALLOY EMAS
Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.
4.      ALLOY LOGAM
Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi.

5.      CROWN, INLAI ATAU ONLAI DARI KOMPOSIT
Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.

ONLEI dan INLEI
a.          Inlei
Tumpatan intrakoronal yang dibentuk di luar mulut dengan cara membuat model malam terlebih dahulu, kemudian dibuat dari logan atau bukan logam (porselin/akrilik) dan disemenkan pada kavitas yang telah dipreparasi. Indikasi inlei adalah karies luas tidak mungkin direstorasi amalgam kavitas kurang dari 1/3-1/2 antar tonjol gigi, resistensi tonjol gigi yang ada masih kuat.
b.         Onlei
Restorasi tumpatan tuang yang tersiri dari sebagian intra koronal dan sebagian ekstra koronal dengan tujuan untuk melindungi tonjol gigi. Indikasi onlei adalah lebar kavitas lebih dari 1/3-1/2 jarak antar tonjol gigi dan perlindungan tonjol diperlukan. Ratio panjang oklusoginggival: lebar tonjol palato/ linguobukal 1:1 tetapi tidak mencapai 2:1 perlindungan tonjol dipertimbangkan. Ratio panjang oklusoginggival : lebar tonjol lingual bukal lebih dari 2:1 perlindunan tonjol diharuskan.


BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
1. Terdapat dua macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung
2.  Bahan restorasi tumpatan secara lagsung (DIRECT) terdiri dari Resin Komposit, Amalgam, dan Glass Ionomer Cement (GIC).
3.  Bahan restorasi tumpatan secara tidak langsung (INDIRECT) terdiri dari Porselen, Logam Berlapis Porselen, Alloy Emas, Alloy Logam, Crown, Inlay atau Onlay dari Komposit.
4.  Semua bahan tumpatan itu  memiliki klasifikasi, komposisi,  serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
3.2       Saran
Keberhasilan proses keseluruhan dari tambalan sewarna gigi berdasarkan sebagian pada latar belakang ilmiahnya, tetapi juga pada kepandaian subyektif dari  dokter gigi itu sendiri. Dokter gigi akan melakukan seleksi dibawah pengaruh beberapa faktor seperti kemudahan manipulasinya, waktu yang digunakan untuk pengerasan, warna yang diperoleh dan karakteristik permukaan bahan restorasi. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dokter gigi harus dengan hati-hati memadukan informasi ilmiah yang ada dengan kemampuan artistiknya.



REFERENSI

1.      Bakar, Abu. 2011. Kedokteran Gigi Klinis. Penerbit Quantum Sinergis Media
 -   Achmad, Harun.2015 Buku saku Karies dan Perawatan Pulpa pada gigi Anak, CV.Sagung Seto; Jakarta 
3.      Jurnal e-GIGI (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015. Penggunaan Bahan Tumpatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut tahun 2014
4.      Jurnal e-GIGI (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014. Gambaran Tumpatan Resin Komposit pada Gigi permanen di poliklinik  Gigi RUMKITAL DR. Wahyu Slamet






2 komentar:

  1. blue titanium - Titanium Art Online - The Tithron
    blue titanium. ford fusion titanium blue titanium. titanium exhaust wrap blue titanium. Сryptocurrencies. titanium rings Сryptocurrencies. titanium framing hammer Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. micro titanium trim Сryptocurrencies. Сryptocurrencies.

    BalasHapus