RESTORASI LANGSUNG (DIRECT)
DAN
RESTORASI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
Oleh
:
Nurlailatul
Rahmah 1611111120019
Dosen
Pembimbing :
drg.
Agung S.W..
FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu
bahan kedokteran gigi adalah ilmu yang mempelajari mengenai jenis bahan,
komposisi, sifat-sifat, kegunaan serta cara penggunaannya. Bahan tumpatan
berkembang di dunia kedokteran gigi, diantaranya tambalan resin komposit. Resin
komposit merupakan bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena
nilai estetiknya yang lebih bagus dibanding tambalan amalgam, sedangkan dari
segi kekuatannya hampir sama dengan tambalan amalgam.
Dengan
meningkatnya kebutuhan estetik di bidang kedokteran gigi, dan pertimbangan
mengenai sifat toksik merkuri saat tambalan amalgam distorsi membuat penggunaan
restorasi resin komposit meningkat. Keberhasilan dalam suatu perawatan biasanya
ditentukan oleh jenis bahan yang dipakai, oleh karena itu seorang dokter gigi
dituntut harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kedokteran
gigi yang digunakan.
Tambalan gigi atau yang disebut juga
tumpatan gigi merupakan suatu perawatan gigi berlubang dengan membersihkan
jaringan gigi yang sudah terinfeksi kemudian menggantikan dengan bahan
tumpatan.
Restorasi merupakan perawatan untuk mengembalikan struktur anatomi dan fungsi
pada gigi, yang disebabkan karies, fraktur, atrisi, abrasi, dan erosi.
Restorasi dapat dibagi atas dua bagian
yaitu plastis dan rigid. Restorasi plastis adalah teknik restorasi dimana
preparasi dan pengisian tumpatan dikerjakan pada satu kali kunjungan, tidak
memerlukan fasilitas laboratorium dan murah. Tumpatan plastis cenderung
digunakan ketika struktur gigi cukup banyak untuk mempertahankan integritas
dengan bahan tumpatan. Restorasi rigid merupakan restorasi yang dibuat di
laboratorium dental dengan menggunakan model cetakan gigi yang dipreparasi
kemudian disemenkan pada gigi. Umumnya restorasi ini membutuhkan kunjugan
berulang dan penempatan sementara sehingga lebih mahal untuk pasien.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah klasifikasi macam-macam tumpatan ?
2. Apa saja komposisi
dalam bahan restorasi ?
3. Apa saja kelebihan
dan kekurangan dari bahan restorasi ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui klasifikasi macam-macam Tumpatan
2. Untuk
mengetahui komposisi macam-macam Tumpatan
3. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan macam-macam Tumpatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Macam-macam restorasi gigi
Ada 2 macam restorasi
gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan
tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu
kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer,
dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih
kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang
akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan
berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.
A.
Bahan
Restorasi Tumpatan Secara Langsung (DIRECT) :
Adalah tambalan yang secara
langsung dikerjakan oleh dokter gigi pada gigi pasien di dental unit, tanpa
membutuhkan proses pengerjaan di laboratorium.
1.
Resin Komposit
Komposit adalah suatu
campuran dari dua material atau lebih, masing-masing materialnya memberikan
kontribusi pada sifat resin komposit. Komposit
juga merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk bahan tambalan gigi.
Komposit memiliki komposisi matriks resin dan partikel pengisi anorganik,
komposisi tersebut untuk ketahanan komposit dalam kondisi apapun di dalam
mulut. Komposit memiliki warna seperti warna natural gigi.
a. Klasifikasi Resin Komposit
Sejumlah sistem
klasisifikasi telah digunakan untuk komposit berbasis resin. Klasifikasi
didasarkan pada rata-rata partikel bahan pengisi utama.
Resin komposit berdasarkan ukuran partikel bahan pengisi utama di antaranya:
1. Komposit tradisional.
2. Komposit berbahan pengisi mikro
3. Resin komposit berbahan pengisi partikel kecil
4. Komposit hibrid
b. Komposisi Resin Komposit
Komposisi resin
komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu matriks resin
dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa
komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan.
Suatu bahan coupling (silane) diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan
pengisi anorganik dan matriks resin, juga aktivator-aktivator diperlukan untuk
polimerisasi resin. Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas
warna (penyerap sinar ultra violet) dan mencegah polimerisasi dini (bahan
penghambat seperti hidroquinon).
c. Kelebihan dan Kekurangan Resin Komposit
1.
Kelebihan Komposit
·
Warna dan tekstur
material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material pengisi.
·
Bisa digunakan untuk
merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki senyuman.
·
Tidak mengandung
merkuri.
·
Sangat bermanfaat
untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban gigitan
yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis.
·
Hanya sedikit gigi
yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding amalgam.
2.
Kekurangan Komposit
·
Kurang daya tahan
berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan gigitan pada
bagian posterior.
·
Bisa terjadi
shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang kecil
antara gigi dan bahan tambalan.
·
Tidak bisa digunakan
untuk tambalan yang besar.
·
Lebih cepat aus
dibanding amalgam.
·
Tehnik etsa asam bisa
melemahkan material polimer komposit.
·
Kontras bahan
tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk mendeteksi
karies baru.
·
Memerlukan keterampilan serta biaya tinggi.
2. Amalgam
Amalgam merupakan
campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah
merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau
campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan
lainnya. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui
suatu proses yang disebut amalgamasi. Ketika powder alloy dan liquid
merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam
yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu – abu.
a. Klasifikasi Amalgam
Amalgam
dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu (Soraya,2010) :
1.
Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:
a.
Alloy binary, contohnya : silver-tin
b.
Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper
c. Alloy quartenary, contohnya :
silver-tin-copper-indium
2. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:
a. Microcut, dengan ukuran 10 – 30 μm.
b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 μm.
3. Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu
a. Alloy lathe-cut
Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur,
b. Alloy spherical
Alloy spherical dibentuk melalui proses
atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi menjadi tetesan logam yang berbentuk
bulat kecil. Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi dapat juga
berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan pemadatan yang
digunakan
c. Alloy spheroidal
Alloy spheroidal juga dibentuk melaui proses atomisasi.
b. Komposisi Amalgam
Komposisi
bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri,
platinum, dan seng.
d. Kelebihan
dan Kekurangan
1.
Kelebihan Amalgam
·
Biayanya murah dibanding bahan tambal gigi lain
·
Tambalan paling kuat yang tahan terhadap tekanan
kunyah
·
Ketahanan aus tinggi dibanding bahan yang lain
·
Penambalan dapat dilakukan dengan mudah dan praktis
2.
Kekurangan Amalgam
·
Tidak sewarna gigi jadi kurang enak dilihat
·
Tepi tambalan amalgam yang langsung berbatasan dengan
gigi dapat berdampak pada warna gigi yang berubah
·
Dapat menimbulkan nyeri gigi
·
Terdapat kandungan merkuri dalam amalgam meskipun
kadarnya rendah
·
Dapat mengakibatkan alergi
3.
Glass
Ionomer Cement (GIC)
a.
Klasifikasi
Klasifikasi GIC menurut Combe 1992 :
·
Tipe I : Luting agent
(Perekat)
·
Tipe II.1 : Aesthetic agent (bahan restorasi dan
aplikasi)
·
Tipe II.2 : Base reinforced filling material (tidak
estetik)
·
Tipe III : Lining, base & fissure
sealing materials
b.
Komposisi
1.
GIC powder, yang terdiri dari Flourualumino Silicat
Glass
2.
GIC liquid, yang terdiri dari Polyalcenoic Acid atau
Itaconic acid copolymer
dalam air
3.
Tartaric
acid sebagai accelerator
c.
Kelebihan
dan Kekurangan
1. Kelebihan
·
Bahan tambal ini meraih popularitas karena
sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries.
Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies
sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan
tambal lain
·
Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan
sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)
·
Material ini melekat dengan baik ke struktur
gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran
ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah
terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan
perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan
tambal.
2. Kekurangan
·
Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan
tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima
beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)
·
Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat
dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli
·
Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus
dibanding tambalan lain
B. BAHAN RESTORASI
TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
Tambalan gigi tidak langsung adalah tambalan
gigi yang dilakukan melalui proses mencetak gigi pasien kemudian mengirim hasil
cetakan tersebut ke lab gigi, baik inlay ataupun onlay sehingga membutuhkan
waktu yang lebih lama daripada proses tambalan gigi secara langsung. Setelah
inlay ataupun onlay tersebut jadi, kemudian dilekatkan ke gigi asli pasien
dengan cara dilem. Bahan yang digunakan untuk tambalan gigi yang melalui proses
tidak langsung adalah logam dan porselen.
1. PORSELEN
Porselen yang digunakan untuk tambalan
gigi tersusun atas kristal, alumina dan silica yang dileburkan secara bersamaan
pada temperatur tinggi, untuk membentuk kekuatan, keseragaman dan material yang
terlihat seperti kaca. Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau
veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi
menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang
berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena
warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen
beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya
tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah
melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya
bila permukaannya kasar.
2. LOGAM BERLAPIS
PORSELEN
Dibandingkan dengan
porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam,
karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.
Banyak struktur gigi
yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang
muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal
penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis
logam yang digunakan dalam restorasi.
3. ALLOY EMAS
Alloy emas terdiri
dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay
dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit
pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit
mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi
antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak
bagus karena tidak seperti warna gigi.
4. ALLOY LOGAM
Alloy logam tampak
seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan
ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa
orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman
terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena
tidak seperti warna gigi.
5. CROWN, INLAI ATAU ONLAI DARI KOMPOSIT
Restorasi yang terbuat dari komposit ini
dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan
sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak
menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan
berubah warna.
ONLEI dan INLEI
a.
Inlei
Tumpatan intrakoronal
yang dibentuk di luar mulut dengan cara membuat model malam terlebih dahulu,
kemudian dibuat dari logan atau bukan logam (porselin/akrilik) dan disemenkan
pada kavitas yang telah dipreparasi. Indikasi inlei adalah karies luas tidak
mungkin direstorasi amalgam kavitas kurang dari 1/3-1/2 antar tonjol gigi,
resistensi tonjol gigi yang ada masih kuat.
b.
Onlei
Restorasi tumpatan tuang yang tersiri dari
sebagian intra koronal dan sebagian ekstra koronal dengan tujuan untuk
melindungi tonjol gigi. Indikasi onlei adalah lebar kavitas lebih dari 1/3-1/2
jarak antar tonjol gigi dan perlindungan tonjol diperlukan. Ratio panjang
oklusoginggival: lebar tonjol palato/ linguobukal 1:1 tetapi tidak mencapai
2:1 perlindungan tonjol dipertimbangkan. Ratio panjang oklusoginggival : lebar
tonjol lingual bukal lebih dari 2:1 perlindunan tonjol diharuskan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Terdapat dua macam restorasi gigi, yaitu secara
langsung dan tidak langsung
2. Bahan restorasi tumpatan secara lagsung
(DIRECT) terdiri dari Resin Komposit, Amalgam, dan Glass Ionomer Cement (GIC).
3.
Bahan restorasi tumpatan secara tidak langsung (INDIRECT) terdiri dari
Porselen, Logam Berlapis Porselen, Alloy Emas, Alloy Logam, Crown, Inlay atau
Onlay dari Komposit.
4. Semua bahan
tumpatan itu memiliki klasifikasi, komposisi, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
3.2 Saran
Keberhasilan
proses keseluruhan dari tambalan sewarna gigi berdasarkan sebagian pada latar
belakang ilmiahnya, tetapi juga pada kepandaian subyektif dari dokter gigi itu sendiri. Dokter gigi akan
melakukan seleksi dibawah pengaruh beberapa faktor seperti kemudahan
manipulasinya, waktu yang digunakan untuk pengerasan, warna yang diperoleh dan
karakteristik permukaan bahan restorasi. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik
dokter gigi harus dengan hati-hati memadukan informasi ilmiah yang ada dengan
kemampuan artistiknya.
REFERENSI
1.
Bakar, Abu. 2011. Kedokteran Gigi Klinis. Penerbit
Quantum Sinergis Media
- Achmad, Harun.2015 Buku saku Karies dan
Perawatan Pulpa pada gigi Anak, CV.Sagung Seto; Jakarta
3. Jurnal
e-GIGI (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015. Penggunaan Bahan Tumpatan
di Rumah Sakit Gigi dan Mulut tahun 2014
4. Jurnal
e-GIGI (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014. Gambaran Tumpatan Resin
Komposit pada Gigi permanen di poliklinik
Gigi RUMKITAL DR. Wahyu Slamet
blue titanium - Titanium Art Online - The Tithron
BalasHapusblue titanium. ford fusion titanium blue titanium. titanium exhaust wrap blue titanium. Сryptocurrencies. titanium rings Сryptocurrencies. titanium framing hammer Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. micro titanium trim Сryptocurrencies. Сryptocurrencies.
fy624 air jordan sko,jordans uk ,Air jordans mexico,stockx,stockx sverige,air jordan jp,airjordanwien,pandorabratari,pandora náramok uu558
BalasHapus